Dimas Itu Pasaran

Gua bener-bener kaget, terkejut, heran, surprised, confused, apa lagi ya? :p Ternyata yang namanya Dimas itu NAMA PASARAN!!

Udah cukup banyak orang yang gua kenal punya nama Dimas. SD gua kenal teman gua yang namanya Dimas, tapi gua panggil chopy Karena namanya Radjapi. Masih di SD gua punya adek kelas yang namanya Dimas juga. Untung lah di masa pendidikan dasar ini gua bru kenal nama Dimas 2 orang. SMP dan SMA gua berhasil gak nemu yang namanya Dimas lagi. Oke! Secara jujur 3! Gua juga punya sepupu yang namanya juga Dimas. Yang hebat, KELUARGA NAMA SAMA!! Tapi gua manggil dia Mas Bayu.

Selama gua tinggal di Surabaya ini, terutama di Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini gua tambah mengenal yang namanya Dimas itu TERLALU PASARAN!! Pertama gua tahu dari sepupu gua.
Mas Bayu : “Kamu pasti bakal berubah nama nanti kuliah di ITS.”
Gua : “Maksudnya?”
Mas Bayu : “Ya namaku aja berubah karena 3 orang angkatanku yang namanya Dimas. Ganti Jinchenk pas ospek. Ada yang manggil Dimas sekarang aku gak noleh karena kebiasa dipanggil Jinchenk.”
SIP!! Gua juga bakal ganti nama yang aneh-aneh juga nanti! Sempat gua comment status sepupu gua di FB berhasil bikin semua orang yang comment isinya Dimas semua. Tapi sempat sedikit dikotori dengan teman sepupu gua yang kebetulan baca statusnya.

Gua kenal lagi nama Dimas yang pertama di Surabaya ini waktu gua tes psikologi. Gua yang sendirian dari Kota Tenggarong di ITS dan belum ada angkatan terdekat yang dari Tenggarong juga mulai coba cari teman biar agak enakan di kota orang ini. Gua mulai kenalan dengan orang terdekat. Pertama gua kenalan dengan Hendri yang ternyata juga dari Kaltim, Balikpapan. Yeah! Gua dapet tebengan kendaraan untuk balik ke kos gua! Dia punya motor! Lalu orang depan gua ngajak kenalan.
Orang depan : Ngulurkan tangan ngajak kenalan, “Kenalin, Dimas.”
Gua : Senyum gua tambah lebar, “Dimas.”
Dimas : “Iya. Namamu siapa?”
Gua : Senyum gua makin lebar, “Dimas.”
Dimas : “Dimas?”
Gua : “Iya..”
Dimas : “Dimas Juga?”
Gua : “Iyup! Rasanya pasaran banget ya?”

Waktu pertemuan Anak elektro yang diselenggarain ama senior waktu gua matrikulasi gua nemu lagi yang namanya Dimas. Gua mulai kenalan dengan orang disamping gua.
Gua : “Kenalan dong.” Gua julurkan tangan.
Orang samping gua : Balas jabatan gua, “Dimas “
Gua : “Dimas!”
Dimas : “Iya Dimas.”
Hendri : “Namanya juga Dimas.”
Gua : “Nama panjangmu siapa?”
Dimas H : “Dimas Hendri.”
Gua : “Hoho… Aku Dimas Pram. Dari mana?”
Dimas H : “Balikpapan.”
Gua : “Hoo… Aku Tenggarong.”

Lagi-lagi daftar nama Dimas bertambah lagi waktu pertemuan anak elektro dari berbegai jalur masuk ITS. Di sini semua anak elektro angkatan 2009 dikumpulkan. Gua kenalan dengan orang yang disamping gua.
Gua : “Kenalan dong.” Gua julurkan tangan gua.
Orang samping : “Oiya… Dimas.”
Gua : “Hehehehehe…..” Gua malah cekikikan.
Dimas H : “Yak! Bertiga ini sudah namanya Dimas.”
Gua : “Nama panjangmu siapa?”
Dimas O : “Dimas Okky. Kamu?”
Gua : “Aku Dimas Pram. Dimas Pramawitra.”
Setelah ngobrol-ngobrol ringan, Okky, bos coordinator pertemuan, minta untuk bikin kelompok sesuai abjad agar mudah kenalan.
Gua : “Ayo! Dimas bertiga ini gampang aja.”
Lalu kami berkumpul dengan kelompok kami, Kelompok D. Dan rupanya tambah lagi 1 orang Dimas. Kali ini Dimas Anggri.
Dimas H : “Berarti ada 4 Dimas di sini.”

Kami disuruh untuk bikin yel-yel untuk tiap kelompok. Terjadi perundingan yang aneh,
Gua : “Dim, punya Ide gak, Dim?”
Dimas O : “Belum ada. Kamu ada gak, Dim?”
Gua : “Gak ada, Dim. Kamu?”
Dimas H : “Gak ada,Dim.”
Gua : “Dim?”
Dimas A : “Gak ada juga, Dim.”
Gua ngerasa kayak manggil diri gua sendiri. Tapi biarlah banyak yang namanya sama-sama Dimas. Yang penting gua masih merasa ganteng :O