17-an Seru di Sekolah

Seperti di kebanyakan tempat, pasti sering diadakan lomba 17-an. Dari panjat pinang, lomba makan kerupuk, lomba masukkan paku dalam botol, lomba gigit pepaya di koin (Perasaan ko' ada yang ngelantur ya?)

Sekitar malam tanggal 21 beberapa orang yang katanya panitia lomba di sekolah gua nanyain ide yang bagus untuk lomba di asrama.
Eko : "bagusnya lomba apa lagi?"
Gua : "tarik tambang ada gak?"
Eko : "Tambangnya gak ada"
Gua : "Kalo gitu lomba tarik rapia aja."
Eko : "ya gampang putus lah!"
Gua : "pake trik lain biar rame. Yang narik cuma 2 orang, terus nariknya pake......" Nunjuk ke bawah.
Eko : "Ide bagus tuh. Masalahnya cewek gak punya itu, trus LO GILA YA!!! IDENYA KO' YANG ANEH-ANEH!!"
Pada akhirnya lombanya yang biasa aja tanpa fariasi dan tarik tambang.

Di hari perlombaan, gua kayak biasa jadi dokumentasi, kadang juga jadi wasitnya karena kurang wasit dan wasitnya kadang ikut lomba untuk ngisi kekosongan karena yang laen gak minat. Karena wasit awal teriak dengan lantang, keras dan cukup mengerikan gua juga ikut denga suara teriak gua yang jarang gua keluarkan. Suaranya kalo bisa jujur kayak orang gila kegencet pintu.

Di akhir lomba, ternyata Rizal nantang juara gigit koin, Eko. Mereka bertanding dengan sengitnya. Eko dengan ganasnya, dan giginya yang sangan mendukung. Sedangkan Rizal dengan mesranya mencium pepaya yang dilumuri minyak goreng bekas goreng ikan 3 kali pakai dengan mesra dan penuh perasaan. Pada akhirnya mereka menyerah dengan hasil yang sama.

Terakhir Bambang nantang mo ngancurin pepaya dengan pukulannya dengan tangan kosong hingga beberapa kali. Saat hampir pecah gua mukul ikutan, dan akhirnya pecah. Tapi pepaya itu melayang dan berhasil menimpuk adek kelas gua. Gua langsung buru-buru datengi adek kelas gua minta maaf.
Adeknya (Siapa lah, gua juga lupa yang mana) : "kak Aldy hayo tanggung jawab! Kasih tau bapaknya nanti biar dinikahin."
Gua : 'EMANG GUA PERKOSA!!!"